Karakteristik TK Batik PPBI ( PROFIL )
TK Batik PPBI Yogyakarta yang berlokasi di Kalurahan Mantrijeron, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta, merupakan satuan pendidikan anak usia dini yang berkomitmen tinggi dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah anak, menyenangkan, dan berbasis nilai-nilai budaya lokal. Berdasarkan hasil Rapor Pendidikan tahun 2025, satuan pendidikan ini telah menunjukkan capaian kategori Baik pada indikator-indikator penting dalam pembelajaran anak usia dini.
Pada indikator D.2: Proses belajar yang sesuai bagi anak usia dini, TK Batik PPBI telah mencatat skor 84,3, yang menunjukkan bahwa proses pembelajaran telah dirancang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Pendidik melibatkan anak secara aktif melalui permainan, eksplorasi, dan kegiatan berbasis proyek yang bermakna.
Untuk indikator D.3: Pembelajaran yang membangun kemampuan fondasi, sekolah memperoleh skor 82,7. Hal ini mencerminkan bahwa TK Batik PPBI telah membangun fondasi yang kuat untuk pengembangan kognitif, sosial-emosional, bahasa, dan motorik anak.
Dalam aspek E.6: Kemitraan dengan orang tua/wali murid, sekolah mencapai skor 83,69, menunjukkan adanya hubungan yang baik dan kolaboratif antara satuan pendidikan dan keluarga. Sekolah secara aktif melibatkan orang tua dalam kegiatan pembelajaran anak dan dalam pengambilan keputusan penting. Ke depan, sekolah akan terus meningkatkan pemanfaatan hasil asesmen anak untuk dikomunikasikan secara efektif kepada orang tua sebagai bagian dari upaya membangun dukungan menyeluruh terhadap perkembangan anak.
Dengan capaian tersebut, TK Batik PPBI Yogyakarta memantapkan diri sebagai satuan pendidikan anak usia dini yang progresif dan inklusif, serta berorientasi pada penguatan kualitas pembelajaran dan kemitraan pendidikan yang berkelanjutan.
A. Karakteristik Peserta Didik
Sebagai anak-anak usia dini, peserta didik memiliki karakter khas yaitu: Peserta didik di TK Batik PPBI Yogyakarta adalah anak-anak usia dini yang berada pada rentang usia 4–6 tahun, yang secara alami memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, energi yang besar, serta sedang berada dalam fase perkembangan pesat baik secara fisik, kognitif, sosial-emosional, maupun bahasa. Mereka berasal dari berbagai latar belakang sosial-budaya di lingkungan Kalurahan Mantrijeron, yang kental dengan nilai-nilai budaya lokal Yogyakarta.
Belajar melalui bermain, eksplorasi, dan interaksi langsung dengan lingkungan sekitarnya. Berpikir konkret, dengan ketertarikan pada hal-hal visual, nyata, dan pengalaman langsung. Perlu dukungan emosional, seperti rasa aman, kasih sayang, serta penerimaan dari guru dan lingkungan sekitar. Responsif terhadap pembelajaran yang bermakna dan kontekstual, terutama yang melibatkan keterlibatan aktif, gerak, musik, seni, dan cerita.
Dalam konteks pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning), peserta didik TK Batik PPBI menunjukkan potensi besar untuk:
- Mengembangkan keterampilan berpikir kritis awal melalui kegiatan yang menantang dan membangkitkan rasa ingin tahu.
- Membangun pemahaman bermakna melalui koneksi antara pengetahuan baru dengan pengalaman mereka sendiri.
- Mengembangkan self-regulation (kemampuan mengatur emosi dan perilaku) serta kerja sama melalui pembelajaran sosial.
- Menunjukkan kreativitas tinggi jika difasilitasi dengan lingkungan yang terbuka, aman, dan menghargai keunikan masing-masing anak.
Dengan karakteristik tersebut, strategi pembelajaran di TK Batik PPBI diarahkan untuk:
- Memberikan pengalaman belajar yang holistik dan menyentuh seluruh dimensi perkembangan anak.
- Mengintegrasikan pendekatan projek dan tematik yang menantang anak untuk mengeksplorasi dan menemukan makna.
- Mendorong refleksi sederhana pada anak melalui pertanyaan-pertanyaan terbuka, cerita, dan diskusi kelompok kecil.
- Memberikan ruang bagi ekspresi diri dan otonomi, agar anak menjadi pembelajar yang percaya diri dan tangguh.
Pendekatan ini selaras dengan visi TK Batik PPBI sebagai lembaga yang mendorong pertumbuhan anak secara utuh—baik hati, pikiran, maupun keterampilan—dalam semangat kolaborasi dengan keluarga dan komunitas sekitar.
B. Karakteristik Ekonomi, Sosial dan Budaya TK Batik PPBI
TK Batik PPBI Yogyakarta terletak di wilayah Kalurahan Mantrijeron, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta, yang dikenal sebagai lingkungan urban dengan corak budaya lokal yang masih kuat melekat dalam kehidupan masyarakat. Satuan pendidikan ini berada di tengah masyarakat yang beragam secara sosial, ekonomi, dan budaya, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal, kesantunan, dan gotong royong.
Karakteristik Sosial
Secara sosial, peserta didik TK Batik PPBI berasal dari berbagai latar belakang keluarga, termasuk keluarga pekerja swasta, wiraswasta, pegawai negeri, dan pelaku seni-budaya lokal. Hubungan sosial antarkeluarga cenderung terbuka dan inklusif, dengan interaksi yang cukup intens antara warga sekolah dan masyarakat sekitar. Orang tua/wali murid memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan anak dan menunjukkan keterlibatan aktif dalam kegiatan sekolah.
Kondisi sosial ini memberikan peluang besar bagi sekolah untuk mengembangkan program pembelajaran berbasis komunitas dan proyek yang kontekstual. Dengan pendekatan deep learning, interaksi sosial yang hangat dan terbuka ini menjadi landasan untuk:
- Mendorong kerja sama antara anak, guru, dan orang tua.
- Membuka ruang dialog dan refleksi sosial bagi peserta didik sejak dini.
- Menumbuhkan nilai-nilai empati, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama.
Karakteristik Ekonomi
Dilihat dari sisi ekonomi, sebagian besar keluarga peserta didik berada pada kategori menengah, dengan akses terhadap informasi dan teknologi yang relatif baik. Namun, terdapat juga peserta didik dari keluarga prasejahtera yang tetap diberikan dukungan oleh sekolah, baik secara psikososial maupun administratif, agar mendapatkan hak yang sama dalam proses pembelajaran.
Keberagaman tingkat ekonomi ini mendorong satuan pendidikan untuk:
- Menerapkan prinsip keadilan dan inklusivitas dalam pembelajaran.
- Menyesuaikan kegiatan dengan ketersediaan sumber daya keluarga.
- Mendorong pemanfaatan sumber daya lokal sebagai media belajar alternatif yang murah dan mudah dijangkau.
- Merancang pembelajaran mendalam yang berorientasi pada pemahaman nilai, bukan sekadar produk atau materi.
Pendekatan deep learning menekankan bahwa pemahaman dan makna dapat dibangun dari pengalaman nyata anak, bukan semata dari fasilitas atau alat bantu mahal. Dengan demikian, sekolah memfasilitasi anak dari latar ekonomi manapun untuk mengalami proses belajar yang bermakna dan mendalam.
Karakteristik Budaya
Budaya masyarakat Mantrijeron sebagai bagian dari Yogyakarta sangat lekat dengan nilai-nilai kerendahan hati (ngajeni), kesantunan (unggah-ungguh), dan gotong royong (sambatan). Selain itu, banyak keluarga yang masih memelihara tradisi budaya Jawa, seperti kegiatan berkesenian, upacara adat, dan spiritualitas lokal yang memperkaya wawasan anak terhadap lingkungannya.
Budaya ini memberikan dasar kuat untuk mengembangkan pembelajaran berbasis budaya lokal yang mendalam dan relevan dengan kehidupan anak. Dalam pendekatan deep learning, budaya bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai konteks utama yang menjembatani anak dengan dunia nyata. TK Batik PPBI memanfaatkan kearifan lokal ini untuk:
- Mengintegrasikan unsur budaya lokal dalam kegiatan bermain, seni, musik, dan proyek tematik.
- Menghadirkan tokoh lokal, seniman, atau pelaku budaya sebagai sumber belajar.
- Membangun identitas diri dan rasa bangga pada budaya sendiri sejak usia dini.